Filsafat Modern : Pemikiran Idealisme
Filsafat Modern : Pemikiran Idealisme
Oleh Binar Candra Auni / 1506753732
Seperti halnya cabang ilmu pengetahuan lain, ‘ibu’ dari ilmu pengetahuan, filsafat, juga terus mengalami perkembangan. Diawali dengan pada masa Yunani kuno, filsafat berusaha untuk memecahkan pertanyaan pertanyaan tentang jagat raya. Para filsuf berusaha menemukan arkhe ke atau unsur dasar dari alam. Pada masa abad pertengahan, dominansi agama atas manusia membuat perkembangan filsafat berkisar pada area yang aman, yaitu mendukung eksistensi agama. Pada masa Aufklarung atau masa pencerahan, daya pikir manusia kembali menduduki posisi teratas dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Pada masa ini, terdapat anggapan bahwa manusia seharusnya bebas, dan karenanya para ilmu pengetahuan dan seni berkembang pesat pada masa ini. Masa ini pun juga mengantarkan filsafat ke dalam sebuah babak baru yaitu filsafat di masa modern filsafat di masa modern memiliki banyak aliran diantaranya idealisme, rasionalisme, kritisisme, empirisme, positivisme, eksistensialisme, dan postmodernisme.
Pemikiran filsafat di masa modern dapat berkembang karena majunya ilmu pengetahuan, yang tentu saja belum terjadi di masa abad pertengahan. Perkembangan ini memunculkan terdapat teori tentang politik dan kenegaaan. Selain itu perkembangan filsafat pun turut didukung dengan munculnya teori-teori dan ideologi modern seperti liberalisme, kapitalisme, dan sosialisme. Pemikiran filsafat di masa modern pun semakin beragam.
Salah satu pemikiran filsafat di masa modern adalah idealisme. Pemikiran idealisme merupakan pemikiran yang berpandangan bahwa kenyataan yang hakiki adalah kenyataan yang bersifat idea atau roh. Dua bentuk dari idealisme adalah idealisme metafisik yang mengungkapkan konsep tentang idealitas dan realitas, serta idealisme epistemologis yang meyakini bahwa objek ditentukan atas persepsinya. Dari pengertian ini, idealisme berlawanan dengan materialisme secara metafisik dan berlawanan dengan realisme secara epistemologi.
Sebelumnya pemikiran idealisme muncul, telah dikenal pemikiran Immanuel Kant. Kant mengemukakan bahwa terdapat realitas di luar kesadaran subjek yang disebut noumena. Realitas ini berada di luar cakupan indera manusia dan di luar jangkauan kemampuan rasio manusia. Pemikiran idealisme berusaha menyingkap noumena.
Filsuf-filsuf pada masa ini setuju dengan adanya sesuatu yang absolut di dunia ini. Filsuf yang representatif pada masa ini adalah J.G. Fichte, F.W.J Schelling, George Wilhelm Friedrich Hegel. J.G. Fichte menyebut idea atau roh sebagai subjek yang disebut sebagai ‘aku’. Ia berpendapat bahwa ‘aku’ yang tertinggi adalah ‘aku’ absolut. ‘Aku absolut’ terdiri dari ‘aku’ yang berpikir secara subjektif dan realitas yang objektif. ‘Aku’ meneguhkan bahwa dirinya ada (tesis) dan mengakui adanya ‘bukan aku’ (antitesis). Sehingga pada akhirnya ‘aku’ dalam kesadarannya berhadapan muka dengan ‘bukan aku’, yaitu alam semesta dan benda-benda.
Sementara Schelling menyebut hal yang absolut sebagai ‘identitas absolut’. Hanya saja pada pemikiran Schelling, alam yang real tidak ditempatkan di bawah ditempatkan di bawah roh seperti yang diajarkan Fichte. Identitas absolut’ merupakan kombinasi dari yang real dan ideal. Ia berpendapat bahwa roh dan alam membentuk dua kutub yang sama derajatnya. Ia pun mengatakan bahwa filsafat alam dan filsafat transedental saling mengisi dan bertemu pada identitas absolut yang ‘mutlak’, dalam hal ini adalah Tuhan.
Filsuf Hegel menyebut hal yang absolut sebagai ‘idea absolut’. Dan ‘idea absolut’ adalah roh yang subjektif dan objektif. Roh ini adalah roh yang kembali dari keadaan yang lain dari dirinya sendiri kepada keadaan dalam dirinya secara penuh. Roh pun juga diidentikkan dengan pikiran. Gerak dan dinamika idea bersifat dialektik. Perkembangan idea terjadi saat adanya pertentangan antara tesis dan antitesis. Pertentangan tersebut kemudian melahirkan sintesis. Sintesis tersebut nantinya pun akan membentuk antitesis baru. Proses ini terjadi terus menerus hingga pada akhirnya berakhir pada ‘idea absolut’.
Pemikiran idealisme pada masa modern berkembang baik di Barat maupun Timur. Pemikiran idealisme berhasil menjelaskan mengenai keberadaan sesuatu dan menjelaskan tentang jiwa manusia, dan menjadi salah satu pemikiran yang penting dipelajari dalam filsafat.
Sumber :
Mulyono; Subekti, Slamet. 2013. Sejarah Pemikiran Modern. Jakarta : Universitas Terbuka
idealism. (2015). Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica Ultimate Reference Suite. Chicago: Encyclopædia Britannica.
Komentar
Posting Komentar