Paham Individualisme dan Kolektivisme dalam Masyarakat Modern di Indonesia

oleh Iqbal Eka Junianto (1506734153) dan
 Muhammad Reyhan Emirel Ardh (1506751121)
https://mreyhannemirel.wordpress.com/

Individualisme merupakan salah-satu pemikiran filsafat yang mengedepankan paham kebenaran individu melebihi kebenaran kelompok. Pemikiran Individualisme pertama kali muncul di era Renaisans, paham ini muncul pada masa peralihan pandangan kebenaran para filsuf di masa kegelapan. Paham ini menghasilkan individu yang dapat berpikir mandiri, serta dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri tanpa adanya kolaborasi sesame individu. Pada umumnya  penganut paham ini tidak mau menerima intervensi oleh pihak manapun sehingga mudah terjadi benturan disegala aspek kehidupan. Pada perkembangannya paham ini juga yang mendasari paham liberalisme. Paham ini juga dapat dikatakan bahwa dimana seorang manusia mengenal dirinya sebagai sebuah kekuatan untuk membuka peluang kekuatan yang hanya dimiliki manusia itu. Contoh kasus yang mudah meskipun tidak terlalu nampak terlihat pada masyarakat perkotaan atau masyarakat modern saat ini. Di Indonesia paham gotong royong sudah mulai tergerus oleh individualisme, penyebabnya karena dari perkembangan manusia itu sendiri. Perkembangan pola pikir serta kemampuan menjadikan seorang individu merasa lebih unggul dari individu lain. Dengan kata lain dimana ada peradaban dengan individu yang unggul disana pula tempat penganut Individualisme berada.
Di sisi lain paham yang bertentangan dengan paham individualisme yang muncul pada masa itu adalah paham kolektivisme, Kolektivisme memandang bahwa individu pada dasarnya tidak memiliki hak atas dirinya sendiri. Tingkah laku, keputusan dan sebagainya diatur serta ditentukan oleh kelompok. Demi kelompoknya pengorbanan individu dipandang sebagai sebuah kewajaran dan bahkan kewajiban. Karena itu jika individu dalam masyarakat penganut paham kolektivisme mencoba melakukan terobosan, menempuh cara berbeda maka dengan cepat dan mudah dirinya akan dianggap sebagai pemberontak. Individu tidak memiliki hak untuk menikmati sesuatu kecuali apabila kelompok atau masyarakat dimana ia berada menganggap kenikmatan tersebut layak dinikmatinya. Demikian pula individu tidak diperkenankan melakukan pencapaian-pencapaian tertentu dengan cara-cara tertentu menurut dirinya sendiri kecuali sudah disetujui oleh kelompoknya. Paham ini pada perkembanganya merupakan hal yang mendasari munculnya sosialisme dan komunisme.

Individualisme dan kolektivisme merupakan sebuah pemikiran yang saling bertolak belakang. Kedua pemikiran ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan dapat dilihat dari sudut padang berbeda. Apabila dilihat dari sudut pandang manusia sebagai individu, pemikiran individualisme dapat menjadikan manusia sebagai individu yang memiliki pendirian yang kuat dan konsistensi yang baik. Apabila pemikiran ini dilihat dari sudut pandang manusia sebagai makhluk sosial maka pemikiran kolektivisme dapat menjadikan manusia memiliki jiwa sosial. Dalam sebuah kasus diatas bahwa di Indonesia gotong royong akan tetap ada jika memiliki pemikiran kolektivisme. Akan tetapi Indonesia tidak menganut ideologi komunisme, maupun sosialisme tetapi menganut demokrasi pancasila maka seharusnya rakyat diberi kan kebebasan yang diatur oleh pancasila guna memenuhi hak dan kewajiban sebagai individu


Komentar

  1. Thanks infonya. Oiya ngomongin individualisme, tahu ga sih temen-temen kalo sifat tersebut katanya bisa buat orang jadi sukses? Selengkapnya bisa temen-temen cek di sini: Sifat individualis buat orang sukses

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsuf Yunani Kuno : Thales, Anaximander, Anaximenes

Pemikiran Thales

Filsafat Modern : Pemikiran Idealisme