Pemikiran Filsafat Cina

 Elizabeth Claudya
1506737703

           Cina merupakan salah satu Negara yang memiliki peradaban tinggi. Pemikiran filsafat Cina mulai muncul pada zaman Dinasti Zhou. Di akhir Dinasti Zhou, terbagi atas dua zaman yaitu zaman musim semi-gugur dan zaman negara perang. Pada zaman ini terjadi peperangan secara terus menerus. Peperangan tersebut menyebabkan munculnya pemikiran para filsuf dengan tujuan perdamaian dunia. Salah filsuf Cina tersebut adalah Konfusius. Berikut merupakan ajaran dari pemikiran Konfusius.
            Konfusius merupakan seorang filsuf yang mengajarkan humanisme dan integritas dalam ajarannya. Menurut Konfusius, hal tersebut dapat dicapai melalui pembinaan watak. Konfusius sangat mementingkan moralitas dan kebajikan dalam menjalani kehidupan. Dalam ajarannya, terdapat 5 hukum kekekalan, yaitu kebenaran, cinta kasih, kesusilaan, kebijaksanaan dan kepercayaan. Konfusius juga membagi strata manusia menjadi 4 strata yaitu cendekiawan, petani, pengrajin dan pedagang. Di samping itu, juga terdapat juga lima hubungan dalam masyarakat yaitu hubungan antara raja dengan bawahan, ayah dengan anak laki-laki, suami dengan istri, antar saudara laki-laki, dan antar teman. Tiga hubungan yang ada dalam lima hubungan masyarakat tersebut ada dalam lingkup keluarga karena keluarga merupakan inti masyarakat. Dalam lima hubungan masyarakat tersebut harus ada hubungan timbal baik sesuai perannya masing-masing dalam masyarakat. Setiap manusia harus hidup berdasarkan perannya masing-masing dalam masyarakat. Sebagai contoh,  raja harus dapat bersikap bijak dan mampu memberikan teladan bagi bawahannya, bawahan harus patuh dan menghormati raja sebagai atasannya. Ayah harus memberikan teladan kepada anaknya dan anak harus patuh dan hormat kepada orang tua, tidak boleh membantah perintah orang tua.

            Ajaran-ajaran filsafat Cina lainnya pada dasarnya tidak jauh berbeda dari ajaran konfusianisme yang bersifat pragmantis. Filsafat Cina tidak bersifat spekulatif-teoritis seperti filsafat barat. Filsafat Cina berbentuk analogi sedangkan di barat berbentuk silogisme dimana terdapat argumentasi, premis, minor, mayor dan konklusi dan juga cenderung tidak meneliti proses dan metode berpikir sehingga dapat dikatakan bahwa filsafat Cina berbeda dengan filsafat barat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsuf Yunani Kuno : Thales, Anaximander, Anaximenes

Pemikiran Thales

Filsafat Modern : Pemikiran Idealisme