Periode Yunani kuno cikal bakal dari berkembangnya ilmu pengetahuan modern

Sheila Thalia. H

1505682673

Periode Yunani kuno cikal bakal dari berkembangnya ilmu pengetahuan modern

Yunani Kuno

Yunani Kuno adalah periode dalam sejarah Yunani yang dimulai dari periode Yunani purba pada abad ke-

8 sampai ke-6 SM, hingga penaklukan Romawi atas Korintia pada tahun 146 SM. Peradaban ini mencapai

puncaknya pada periode Yunani klasik, yang mulai bersemi pada abad ke-5 sampai ke-4 SM. Pada

periode klasik ini Yunani dipimpin oleh negara-kota Athena dan berhasil menghalau serangan Kekaisaran

Persia. Masa keemasan Athena berakhir dengan takluknya Athena kepada Sparta dalam perang

Peloponesia pada tahun 404 SM.

Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak dasar bagi Peradaban Barat.

Budaya Yunani merupakan pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang selanjutnya meneruskan

versinya ke bagian lain Eropa.

Istilah "Yunani Kuno" diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani pada zaman kuno.

Wilayahnya tidak hanya terbatas pada semenanjung Yunani modern, tapi juga termasuk wilayah lain

yang didiami orang-orang Yunani: Siprus dan Kepulauan Aegea, pantai Aegea dari Anatolia (saat itu

disebut Ionia), Sisilia dan bagian selatan Italia (dikenal dengan Magna Graecia), serta pemukiman Yunani

lain yang tersebar sepanjang pantai Colchis, Illyria, Thrace, Mesir, Cyrenaica, selatan Gaul, timur dan

timur laut Semenanjung Iberia, Iberia, dan Taurica.

Peradaban Yunani Kuno sangat berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan

seni, mendorong Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada

abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.

Awal munculnya filsafat

Periode filsafat Yunani merupakan periode terpenting dalam sejarah peradaban manusia. Hal ini

disebabkan karena pada saat itu terjadi perubahan pola pikir mitosentris yaitu pola pikir yang sangat

mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam.Orang yunani yang hidup pada abad ke-6 SM

mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang

bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak

berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos (dongeng-dongeng).

Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yangmenentang adanya mitos. Mereka menginginkan

adanya pertanyaan tentang, misteri alam semesta ini, jawabannya dapat diterima akal (rasional).

Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk

menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi.upaya para ahli pikir untuk

mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir , ini kemudian banyak orang mencoba membuat suatu

konsep yang dilandasi kekuatan akal pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek

Miracle yang artinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia

Faktor-faktor lahirnya filsafat yunani

Terdapat tiga faktor yang menjadikan filsafat yunani ini lahir, yaitu[2]:

1. Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap

sebagai awal dari uapaya orang untuk mengetahui atau mengerti.

2. Karya sastra yunani yang dapat dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat yunani.

3. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di lembah sungai Nil,

kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmu-ilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka

mempelajarinya tidak didasrkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.

Dengan adanya ketiga faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh logos (akal), sehingga setelah

pergeseran tersebut filsafat lahir.Periode yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan

demikian, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah dan

perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati sekitarnya.mereka membuat pertanyaan-pertanyaan

tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos.

Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang berada di

belakang segala sesuatu yang serba berubah.Para pemikir filsafat yunani yang pertama berasal dari

Miletos, sebuah kota perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia Kecil.

PADA masa ini manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Oleh karena itu, zaman pra Yunani

Kuno disebut juga Zaman Batu yang berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun. Antara abad

ke-15 sampai 6-SM, manusia telah menemukan besi, tembaga, dan perak untuk berbagai peralatan.

Abad kelima belas Sebelum Masehi peralatan besi dipergunakan pertama kali di Irak, tidak di Eropa atau

Tiongkok.

Pengaruh Ilmu Pengetahuan yang pada waktu itu sudah terdapat di Timur Kuno. Orang Yunani tentu

berutang budi kepada bangsa-bangsa lain dalam mene­rima beberapa unsur ilmu pengetahuan dari

mereka. Demikianlah ilmu ukur dan ilmu hitung sebagian berasal dari Mesir dan Babylonia pasti ada

penga­ruhnya dalam perkembangan ilmu astronomi di negeri Yunani. Namun, andil dari bangsa-bangsa

lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan Yunani tidak boleh dilebih-lebihkan. Orang Yunani telah

mengolah unsur-unsur tadi atas cara yang tidak pernah disangka-sangka oleh bangsa Mesir dan

Babylonia. Baru pada bangsa Yunani ilmu pengetahuan mendapat corak yang sungguh-sungguh ilmiah.

Pada abad ke-6 Sebelum Masehi mulai berkembang suatu pendekatan yang sama sekali berlainan. Sejak

saat itu orang mulai mencari berbagai jawaban rasional tentang problem yang diajukan oleh alam

semesta. Logos (akal budi, rasio) mengganti mythos. Dengan demikian filsafat dilahirkan.

Pada zaman Pra Yunani Kuno di dunia ilmu pengetahuan dicirikan berdasarkan know how yang dilandasi

pengalaman empiris. Di samping itu, kemampuan berhitung ditempuh dengan cara one-to one

correspondency atau mapping process. Contoh cara menghitung hewan yang akan masuk dan ke luar

kandang dengan kerikil. Namun pada masa ini manusia sudah mulai memperhatikan keadaan alam

semesta sebagai suatu proses alam.

Ditinjau secara sejarah, proses kemenangan akal manusia dari kekuatan mistis dimulai sejak dari zaman

Yunani Kuno. Setelah periode ini perkembangan ilmu berkembang semakin pesat. Bahkan pada masa

sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat dalam dinamika yang semakin cepat lagi

karena penemuan yang satu sering menyebabkan penemuan-penemuan lainnya. Perkembangan ilmu

pengetahuan seperti sekarang ini tidak terpusat pada satu tempat atau wilayah tertentu saja. Selain di

Eropa , Dunia Timur juga terbukti memberikan sumbangsih yang besar bagi kemajuan ilmu

pengetahuan. Banyak penemuan yang terjadi di Dunia Timur yang baru dikembangkan belakangan di

Dunia Barat. Oleh karena itu untuk memahami sejarah perkembangan ilmu, perlu dilakukan periodesasi.

Periodisasi perkembangan ilmu yang disusun di sini dimulai dari perkembangan pemikiran dan

kebudayaan masyarakat di wilayah Babilonia, Mesir, Cina dan India. Hal ini sangat penting karena

pemikiran dan kebudayaan yang berkembang di wilayah-wilayah tersebut pada masa itu juga

merupakan rangkaian panjang sejarah peradaban umat manusia, yang dengan kemampuan akal

pikirannya selau berusaha melangkah maju.dengan adanya Kelahiran pemikiran tentang Filsafat diawali

pada abad ke-6 sebelum Masehi, yang diawali oleh runtuhnya keyakinan tentang mitos-mitos dan

dongeng-dongeng yang selama ini menjadi dasar dari konsep pemikiran bangsa Yunani Kuno. Dalam

sejarah filsafat biasanya filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia

barat dalam alam pikirannya berpangkal kepada pemikiran yunani.Orang Yunani yang awalnya sangat

percaya pada dongeng-dongeng, mitos maupun takhayul, tetapi lama kelamaan mereka mampu keluar

dari pengaruh mitologi dan mendapatkan dasar pengetahuan ilmiah. Karena pada perkembangannya

bermunculan tokoh tokoh filsafat yang mencoba untuk melakukan pembuktain-pembuktian tentang

gejala alam berdasarkan logika bukan berdasar pada mitos tertentu.dengan hasil dari pemikiran

pemikiran itulah mengasilkan Perkembangan ilmu hingga seperti sekarang ini tidak berlangsung secara

mendadak, melainkan melalui proses bertahap,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsuf Yunani Kuno : Thales, Anaximander, Anaximenes

Pemikiran Thales

Filsafat Modern : Pemikiran Idealisme